Rabu, 02 Februari 2022

Penerapan Budaya Positif di SMPN 1 Prambon

Penerapan Budaya Positif di SMPN 1 Prambon

Rencana Pelaksanaan 

Diseminasi

Diseminasi merupakan tahapan yang sangat penting dalam mendukung kealancaran pelaksanaan Penerapan Budaya Positif yang dilaksanakan di sekolah. Pada tahap ini terbentuk visi yang selaras di antara para pendidik yang ada disekolah. Dengan keselarasan ini akan memungkinkan terlaksananya program ini dengan baik dan lancar. 

Pendidik, dalam hal ini para guru, di sekolah mendapatkan gambaran awal dalam pelaksanaan program. Mereka memperoleh materi, dan bertanya jawab dalam kegiatan diseminasi ini. Terbentuklah sebuah awal yang baik dalam pelaksanaan program sehingga kegiatan bisa dilaksanakan.


Gambar 1. Pemaparan materi Budaya Positif.



Gambar 2. Sesi tanya jawab.



Gambar 3. Pembuatan kesimpulan dan rencana tindakan.

Pembentukan Keyakinan Kelas

Dalam pembentukan keyakinan kelas ini, guru mempersilakan murid-murid di kelas untuk bercurah pendapat tentang peraturan yang perlu disepakati di kelas. Murid berdiskusi dalam beberapa kelompok.


Gambar 4. Diskusi siswa dalam pembentukan keyakinan kelas.

Langkah selanjutnya adalah mencatat semua masukan-masukan para murid di papan tulis atau di kertas besar (kertas ukuran poster), di mana semua anggota kelas bisa melihat hasil curah pendapat. Dalam curah pendapat ini guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin diskusi. Hal ini juga bertujuan melatih siswa dalam kepemimpinan.


Gambar 5. Curah pendapat dipimpiun oleh ketua kelas.


Keyakinan kelas dicatat dan disusun dalam kalimat kalimat yang positif. Kemudian para siswa membuat kesepakatan tentang keyakinan kelas mana saja yang akan diterapkan di kelas mereka.


Gambar 6. Penulisan keyakinan kelas yang disepakati.

Peninjauan kembali daftar curah pendapat yang sudah dicatat. Mengubah-suaikan pernyataan yang tertulis di sana yang berupa peraturan-peraturan. Selanjutnya, murid-murid diajak untuk menemukan nilai kebajikan atau keyakinan yang menjadi inti dari peraturan tersebut.


Gambar 7. Mengubah-suaikan keyakinan Kelas

Keyakinan Kelas selanjutnya bisa dilekatkan di dinding kelas di tempat yang mudah dilihat semua warga kelas.


Gambar 8. Contoh keyakinan kelas yang di tempel di dinding.

Penerapan keyakinan kelas

Restitusi
Siswa yang melanggar keyakinan kelas mendapatkan perlakuan khusus sesuai dengan kesepakatan yang telah di buat. Restitusi membantu murid menjadi lebih memiliki tujuan, disiplin positif, dan memulihkan dirinya setelah berbuat salah. Penekanannya bukanlah pada bagaimana berperilaku untuk menyenangkan orang lain atau menghindari ketidaknyamanan, namun tujuannya adalah menjadi orang yang menghargai nilai-nilai kebajikan yang mereka percayai.  Sebelumnya kita telah belajar tentang teori kontrol bahwa pada dasarnya, kita memiliki motivasi intrinsik.


Gambar 9. Proses restitusi untuk siswa

Demikianlah pelaksanaan penerapan budaya positif di SMPN 1 Prambon mulai awal perencanaan, monitoring, dan evaluasi di akhir. Penulis yakin sekali bahwa banyak kekurangan dan kesalahan yand terjadi. Kritik dan saran dipersilahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PGP 4-Kabupaten Nganjuk-Zuana Nurul Huda-3.3.Aksi Nyata

3.3.a.10 Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid Program Digitalisasi Karya Siswa (DISKA) 1. Latar Belakang Dalam menuntu...