Jumat, 15 Juli 2022

PGP 4-Kabupaten Nganjuk-Zuana Nurul Huda-3.3.Aksi Nyata

3.3.a.10 Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

Program Digitalisasi Karya Siswa

(DISKA)

1. Latar Belakang

Dalam menuntun anak menjadi seseorang yang berguna bagi lingkungan dan bangsanya, guru mengoptimalkan potensi sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya. Dengan peran guru yang selaras dengan filosofi Ki Hajar Dewantara, bagaikan petani yang menanam padi, jagung ataupun kedelai, peran guru bukanlah memaksa jagung menjadi padi, tetapi membuat jagung menjadi optimal. Jagung yang subur dan berbuah bagus, padi yang optimal dengan bulir yang sempurna, menjadi kedelai dengan hasil yang memuaskan. Murid dituntun untuk menjadi sesuatu yang ooptimal sesuai kodrat alamnya. Meninjau kodrat zaman, pada kondisi modern yang serba digital ini, para siswa perlu di arahkan untuk mengoptimalkan potensi sesuai kodrat zamannya juga. Karena itulah digitalisasi karya siswa ini perlu diadakan untuk menyesuaikan dengan kodrat zamannya.

Sebagai guru yang memahami betul kebutuhan siswa, kami di SMPN 1 Prambon mengadakan program DISKA (Digitalisasi Karya Siswa) Program yang dikembangkan adalah program untuk mengembangkan ketrampilan literasi digital. Dalam hal ini kompetensi literasi digital yaitu digital culture,ctitical thinking, online safety skills, digital ethics dan finding information.

Membina murid agar cakap berliterasi digital, karena siswa pada masa sekarang ini menyumbang angka terbesar pengguna dunia digital. Mendorong murid memiliki ketrampilan membuat konten baik berupa tulisan maupun video sesuai dengan bakat dan minat mereka. mengembangkan kreatifitas dan inovasi mereka untuk menyuguhkan karya terbaik mereka ke khalayak umum. DISKA bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dan literatur. DISKA adalah wujud kolaborasi dari murid, guru dan komponen sekolah lainnya dalam berkreatifitas menyuguhkan karya karya siswa yang mudah di akses dan dimanfaatkan oleh semua siswa. 

2. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN AKSI NYATA 

2.1 Jenis program : KO-KURIKULER 

2.2 Karakteristik lingkungan belajar yang akan dibangun : Ligkungan yang menyediakan murid berfikir       positif. Lingkungan tersebut berkomitmen untuk menempatkan murid sedemikian rupa sehingga             aktif menentukan proses belajarnya sendiri. 

2.3 Tujuan dan capaian kegiatan

2.3.1 Tujuan Program yang akan dikembangkan adalah untuk mengembangkan ketrampilan literasi              digital. Dalam hal ini kompetensi literasi digital yaitu digital culture,ctitical thinking, online safety          skills, digital ethics dan finding information.

2.3.2 Capaian, (Tahap Perencanaan)

  • Mencari referensi di berbagai literatur 
  • Menyesuaikan program yang sesuai untuk meningkatkan kemampuan literasi digital siswa.
  • Berkomunikasi dan berkolaborasi dengan pengelola web sekolah (smpn1prambon.sch.id)
  • Membuat daftar tindakan untuk pelaksanaan program.

2.3.3 Capaian, (Tahap Pelaksanaan)

  • Sosialisasi program kepada guru dan siswa.
  • Koordinasi dengan guru yang berperan sebagai kolaborator dalam pelaksanaan program ini.
  • Membuat wadah Hasil Karya siswa dalam web sekolah (smpn1prambon.sch.id)
  • Mempromosikan web untuk siswa yang bisa diakses secara umum.

2.3.4 Capaian, (Tahap Refleksi)

  • Rapat evaluasi dengan guru kolaborator
  • Memonitor jumlah pengunjung web sekolah.
  • Menentukan tindak lanjut. Suara/voice Siswa diberikan kebebasan untuk berpendapat konten apa yang akan dibuat dalam pusmaya lalu membuat kesepakatan apa saja jenis yang akan ditampilkan misalnya prosedur/tutorial, puisi, cerpen, pengetahuan dan lain sebaganya Pilihan/choice Siswa diberikan kebebasan memilih produk yang dibuat (tulisan atau video) dan juga isi konten sesuai list kesepakatan sebelumnya

2.4 Skala Program 

Program ini di tujukan untuk siswa kelas 9 SMPN 1 Prambon yang berjumlah 288 siswa. Karya siswa yang di upload di web sekolah telah melalui proses penyaringan. Sehingga kaya yang di tayangkan adalah karya karya mereka yang memang layak. Setiap karya dibuat dicantumkan pembuat karya sebagai bentuk penghargaan pemilikan ide siswa kepemilikan/ownership.

2.5 Pengaturan Program

Program ini dilaksanakan dalam jam intrakurikuler, dilaksanakan sejalan dengan pembelajaran mata pelajaran yang ada. Guru mata pelajaran memberikan tugas kepada siswa. Pembelajaran ini mengacu pada pendekatan PBL (Project Based Learning).

Siswa yang mengumpulkan hasil karya di minta mengupload ke laman yang telah disediakan oleh sekolah di SMPN 1 Prambon.sch.id. Link di bagikan secara terbuka dan bisa di akses oleh semua yang berkepentingan.

Kegiatan pembinaan dan monitoring dilaksanakan pada jam istirahat atau jam yang disepakati antara murid dengan guru. Program ini adalah program terjadwal yang mana setiap kelas harus menyetorkan hasil karya minimal 1 karya dalam 1 bulan. Mekanismenya murid di setiap kelas dibagi dalam kelompok kerja, dan setiap kelompok memiliki jawal posting sesuai kesepakatan murid. Konten bisa berupa tulisan maupun video. Batasan konten disepakati bersama guru dan murid. Murid sebagai pengguna DISKA bisa memberikan saran dan kritik membangun di platform DISKA, sehingga ada umpan balik dari pengguna kepada pencipta karya. Interaksi yang positif bisa terjalin antar murid ketika mengembangkan kreatifitas konten. Murid diberikan peluang untuk memilih sendiri bagaimana dia belajar berproses. Setiap sebulan sekali diadakan refleksi program oleh tim DISKA.

2.5 Sumber Daya

Setelah melalui analisis aset, didapatkan beberapa aset yang mendukung terlaksananya program ini, yaitu:

  • Fasilitas Komputer yang baik.
  • Jaringan internet memadai
  • Tenaga guru yang menguasai TIK dengan baik
  • Waktu pelaksanaan yang fleksibel
  • Dukungan kepala sekolah dan pihak pihak lain.
  •  Adanya komunitas praktisi kependidikan yang membantu pelaksanaan program ini dalam setiap prosesnya.

3. DAMPAK  YANG  DIDAPATKAN  SETELAH  PROGRAM  DIJALANKAN 

Siswa cakap dalam literasi digital dan membuat karya yang layak tayang. Tidak hanya penikmat akan tetapi mampu berkreatifitas sesuai bakat dan minatnya membuat konten literasi digital. Sebagai program yang bisa dijadikan media promosi untuk menarik calon siswa baru dan meningkatkan kepercayaan masyarkat terkait mutu sekolah. Daftar tindakan/hasil tanggapan Memilih platform yang digunakan sebagai program DISKA dan mengadakan program lanjutan literasi digital setelah DISKA berhasil dibuat. Guru yang pandai IT masuk dalam admin DISKA, sebagai editor dan penyunting. Evaluasi program menggunakan survey siswa (berupa wawancara dan angket) Daftar tindakan/hasil tanggapan Penanggung jawab adalah KS, Koordinator per kelas adalah ketua kelas dibantu guru kelas, yang memonitor adalah tim pusmaya yang terdiri dari unsur komponen sekolah. Dengan rapat dinas yang diadakan sebulan sekali merefleksikan kegiatan, apa yang perlu ditingkatkan dan solusi jika ada permasalahan.

4. REFLEKSI SETELAH MELAKSANAKAN PROGRAM

Refkeksi ini menggunakan model 4f yoleh Dr. Roger Greenaway, yang terdiri dari Fact, Fellings, Findings, dan Future.

         Program DISKA ini adalah aksi bagaimana membuat program yang berdampak pada murid. Yang mana memperhatikan voice, choice dan ownership dari murid. Program yang dikembangkan dari, oleh dan untuk murid. Sesuai dengan filosofi Ki Hajar yang menyebutkan bahwa anak bukanlah tabularasa. Anak bukanlah kertas kosong, yang bisa kita berikan goresan sesuka kita. Anak sudah memiliki goresan tipis dan kita sebagai pendidik harus mampu menebalkan goresan yang baik dan menghapus goresan yang tidak baik. Setiap anak memiliki bakat dan minat, maka sangat perlu untuk mengetahui kebutuhan belajar anak. Sehingga guru bisa menyusun rancangan pembelajaran yang bisa mengcover kebutuhan muridnya. 

       Sejak awal program saya sudah merasa optimis dapat melaksanakan dengan baik program ini, karena sudah sesuai denga kodrat zaman siswa. Saya yakin, dengan dukungan dari berbagai pihak dan dengan pemetaan aset yang kami miliki, program ini bisa berjalan sesuai dengan harapan. Karena, kepemimpinan murid bisa terbentuk, tinggal bagaimana seorang guru memposisikan dirinya dan  rangkaian kegiatan/ program dirancang sedemikian rupa sehingga suara, pilihan serta kepemilikan murid bisa tercover. Hal baik dari aksi nyata yang telah saya laksanakan adalah ketiga faktor kepemimpinan murid sangat kental di setiap tahapan program. Mereka diajak diskusi, urun rembug, bagaimana program ini baiknya dijalankan. Akhirnya sampai pada pilihan proyek, mereka sendiri juga yang menentukan. Setiap produk yang dihasilkan diberi labelling nama siswa, hal ini untuk membentuk rasa kepemilikan dan kebanggaan karena sudah berhasil membuat produk. Yang mana hal ini dapat memicu motivasi internal dalam diri mereka untuk terus mengahsilkan karya. Hambatan dalam aksi nyata ini adalah belum terbiasanya murid-murid dan rekan sejawat (guru) untuk bersama-sama saling berkolaborasi dalam suatu program yang tergolong baru. Perlu penyesuaian. Yang semula, kegiatan murni dari arahan guru, akan tetapi sekarang disesuaikan dengan kebutuhan murid dan benar-benar memperhatikan suara, pilihan dan kepemilikan murid.

          Pelajaran yang bisa saya ambil dari aksi nyata yang telah saya lakukan adalah bahwa di setiap kegiatan yang kita lakukan, kita harus mindfulness, fokus pada tujuan. Dan kolaborasi adalah suatu yang penting, Bekerja bersama-sama dengan visi dan misi yang sama. Kompetensi Sosial Emosional (KSE) teruji disini, bagaimana kita harus bersikap, bagaimana caranya membangun relasi, bagaimana bersosialisasi, bagaimana cara kita menggerakkan orang lain. 9 langkah pengambilan keputusan juga diperlukan dalam aksi nyata ini, tentu saja berdasarkan prinsip pengambilan keputusan. Penerapan budaya positif, bagaimana kita berlaku sebagai manajer juga memiliki andil yang besar ketika saya menjalankan program ini. Hal baru yang baru saya ketahui mengenai diri saya setelah proses ini adalah semangat saya, motivasi internal membangun diri saya agar menepis kekhawatiran menjadi sebuah kekuatan untuk menghadirkan diri saya secara utuh dan mengaktualisasikan ilmu yang saya peroleh dalam pendidikan guru penggerak sehingga  program ini bisa berjalan sesuai harapan.

        Di kemudian hari saya mengharapkan program ini bisa terus berlangsung dan bisa menjadi salah satu referensi yang terpercaya terutama bagi sekolah kami dan sekolah sekolah di sekitar sekolah kami.

4. DOKUMENTASI 

4.1 Tahap Perencanaan


Gambar 4.1.1. Tahap perencanaan dengan Kepala Sekolah dan guru kolaborator.


Gambar 4.1.2. Koordinasi dengan Pengajar Praktik
4.2 Tahap Pelaksanaan.

Gambar 4.2 1 Halaman Beranda smpn1prambon.sch.id

Gambar 4.2.2 Halaman youtube yang terintegrasi dengan web smpn1prambon.sch.id yang memuat karya siswa (https://www.youtube.com/channel/UCTgUUnqJRQAqGqUVdmdNrdQ)


Gambar 4.2.3 Halaman Portal belajar yang berisi materi dan karya siswa di web smpn1prambon.sch.id

4.3 Refleksi dan Evaluasi


 Gambar 4.3.1 Refleksi dengan Pengelola web sekolah.


Gambar 4.3.2 Tindak lanjut perluasan program kepada seluruh guru di SMPN 1 Prambon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PGP 4-Kabupaten Nganjuk-Zuana Nurul Huda-3.3.Aksi Nyata

3.3.a.10 Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid Program Digitalisasi Karya Siswa (DISKA) 1. Latar Belakang Dalam menuntu...